Haaareee
geenee IPK masih rendah? Ok untuk
siswa atau mahasiswa yang bermasalah dengan nilai raport dan IPK, sepertinya
perlu mengikuti kiat yang selama ini saya lakukan. Kiat yang saya lakukan
adalah best practice, Kiatnya
pasti banyak ya? Oh tidak, justru sangat sedikit, cuman ada dua. Kiatnya
pasti nyontek ulangan atau copy paste tugas mandiri? Tidak sama
sekali. Kiat saya halal dan toyib, jauh dari unsur kemaksiatan dan perbuatan
tidak terpuji lain. Tertarik? Ikuti terus artikel ini.
Nah kiat mendapatkan nilai raport
dan IPK tinggi itu hanya ada dua:
- Kejar nilai untuk mata pelajaran atau mata kuliah yang secara umum tidak terlalu disenangi siswa/mahasiswa. Apa itu? Oh banyak, contohnya geografi, agama, kesenian, dsb atau untuk yang kuliah di jurusan computing, ada fisika dasar, teknik kompilasi, automaton/formal language, dsb. Lakukan survey kecil-kecilan ke temen seangkatan atau kakak angkatan, saya yakin banyak sekali mata kuliah yang tidak digemari mahasiswa. Intinya di mata kuliah yang diemohi mahasiswa itu, mereka biasanya down nilainya. Nah ini dia kesempatan kita, di saat nilai mereka “pasti rendah”, kita berdjoeang untuk nilai “pasti tinggi” … hehehe. Nah hasil dari tahap satu yaitu kalau ada IPK khusus untuk “mata kuliah tidak populer” kita pasti nomor satu
- Sudah mantab dengan langkah satu? Langkah dua adalah jangan berhenti, lanjutkan mengejar nilai untuk mata pelajaran atau mata kuliah yang secara umum disenangi siswa/mahasiswa … hehehe. Belajar keras, kerjakan semua tugas, kalau perlu kejar terus dosen kalau ada yang masih nggak ngerti di mata kuliah “populer” itu. Kalaupun kita tidak bisa mendapatkan nilai sempurna alias sedang-sedang saja ya nggak apa-apa, asal sudah berusaha. Yang pasti karena IPK adalah nilai kumulatif dari mata kuliah “tidak populer” dan “populer”, total nilai kita akan tetap tinggi tho. Lha kan kita sudah jadi the first rank untuk mata kuliah “tidak populer” … hihihi.
Akhir semester silakan dilihat nilai
IPK atau raportnya, saya yakin nilai anda akan meningkat. Kalau masih belum
naik, lanjutkan tahap 1 dan 2 di semester berikutnya. Kalaupun sampai akhir
kuliah tidak naik-naik juga, ya apa boleh buat, memang level kekuatan anda seperti itu. Mungkin anda kurang berdoa, kurang sholat malam atau
kurang puasa senin-kamis, sehingga ridha dan “lucky” dari yang Diatas tidak
menyertai anda. Tapi jangan khawatir, IPK bukan segalanya, masih banyak cara
lain dan perlu juga dicatat banyak orang sukses yang IPKnya hancur kok. Untuk
yang sudah ber-IPK bagus, jangan cepat puas apalagi sombong dan takabur, karena
faktor-faktor itulah yang membuat orang seperti anda tidak sukses ketika masuk
ke dunia kerja.
Terakhir, sekali lagi, IPK nggak
penting karena hanya masalah dasar saja. Makanya, kalau IPK yang dasar saja
sudah jatuh duluan, gimana yang lain … hehehe
